Hidup sehat · October 13, 2023 0

Jenis Aritmia

Gangguan irama jantung merupakan penyebab umum kematian jantung mendadak. Ada sejumlah jenis aritmia yang berbeda. Elektrokardiogram (EKG) adalah metode paling efektif untuk mendiagnosis aritmia. Ini adalah tes yang berkelanjutan, dan beberapa orang diminta memakai monitor EKG hingga 14 hari. Elektrokardiogram yang dihasilkan akan digunakan untuk mendiagnosis dan menangani masalah irama jantung Anda.

Jenis aritmia yang paling umum adalah fibrilasi ventrikel, yang menyebabkan jantung berdetak tidak teratur. Kondisi ini bisa menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau terlalu lambat. Selama pemeriksaan fisik, dokter Anda akan mendengarkan jantung Anda untuk menentukan apakah detak jantung Anda tidak biasa. Dokter juga akan memerintahkan tes diagnostik untuk menyingkirkan penyebab kelainan lainnya. Beberapa orang lebih rentan terhadap jenis aritmia tertentu dibandingkan yang lain.

Dalam kebanyakan kasus, aritmia dapat diobati dengan obat-obatan. Perawatan yang disarankan di situs kesehatan saha.sg dapat membantu mengendalikan gejala dan mengurangi risiko serangan jantung. Perawatan lain termasuk pembedahan atau perubahan gaya hidup. Obat-obatan sering kali direkomendasikan untuk pasien aritmia. Meskipun operasi adalah pilihan terakhir, ini merupakan pilihan terbaik bagi kebanyakan orang. Ketika serangan jantung benar-benar terjadi, dokter akan menggunakan obat-obatan untuk mencegah gejala dan menghindari risiko serangan jantung.

Aritmia yang paling umum adalah fibrilasi ventrikel dan flutter atrium. Ini adalah jenis aritmia yang paling umum dan paling berbahaya. Kondisi ini bisa mengancam nyawa. Untungnya, ada banyak cara untuk mencegah masalah irama jantung melalui perubahan gaya hidup. Pola hidup sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk menjaga detak jantung tetap baik. Anda bisa mulai dengan memeriksa detak jantung Anda. Sangat penting untuk menemui dokter Anda dan mendapatkan rujukan.

Ada banyak jenis aritmia. Detak jantung yang sehat akan bervariasi dari hari ke hari. Jika detak jantung seseorang terlalu cepat atau terlalu lambat, itu tandanya detak jantungnya tidak normal. Detak jantung yang ideal adalah antara 60 dan 100 detak per menit. Detak jantung yang cepat atau lambat dapat menyebabkan serangan aritmia. Jika detak jantung Anda tidak teratur, kemungkinan besar dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani tes.

Ada sejumlah jenis aritmia lainnya. Detak jantung yang tidak teratur dapat memengaruhi bagian jantung mana pun. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat mengancam jiwa. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak kecil, namun bisa juga terjadi pada orang dewasa. Dalam kebanyakan kasus, gejalanya bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Beberapa orang tidak memiliki gejala, sementara yang lain mungkin menderita penyakit yang mempengaruhi seluruh sistem kardiopulmoner. Jika ini terjadi, mereka harus menemui dokter sesegera mungkin.

Biasanya detak jantung yang tidak teratur merupakan tanda adanya masalah jantung. Dalam kebanyakan kasus, jantung akan berdetak 60-100 kali per menit saat istirahat. Ini disebut ritme sinus. Dalam beberapa kasus, detak jantung bisa meningkat hingga lebih dari 100 kali per menit selama olahraga intens. Namun, jika ritme jantung terlalu cepat atau terlalu lambat, itu adalah aritmia. Meskipun penyakit ini tidak mengancam jiwa, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi lain.

Ada beberapa jenis aritmia. Jenis yang paling umum adalah takikardia. Detak jantung yang tidak teratur ini dapat menyebabkan kematian atau kerusakan pada organ tubuh. Beberapa orang dapat mengendalikan gejalanya dengan mengubah pola makan atau meningkatkan tingkat aktivitasnya. Mereka yang menderita gangguan irama jantung harus menemui dokter sesegera mungkin. Penting untuk mengetahui penyebab aritmia karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi.

Gejala aritmia yang paling umum adalah detak jantung yang cepat dan tidak teratur. Gejalanya mungkin mirip dengan penyakit lain, dan harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Misalnya detak jantung yang cepat bisa memicu stroke, atau detak jantung yang terlalu lambat. Penting untuk menemui ahli kesehatan segera setelah Anda mencurigai bahwa Anda menderita aritmia. Penyakit ini sulit dideteksi, namun jika sering terjadi, sebaiknya segera dapatkan pengobatan.