Hidup sehat · December 26, 2023 0

Penyebab Kram Kaki dan Cara Mencegahnya

Ada beberapa penyebab umum kram kaki. Banyak orang menderita nyeri jenis ini secara teratur, dan cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan meningkatkan asupan cairan. Tubuh membutuhkan cairan untuk berkontraksi dan mengendurkan otot, dan kram dapat terjadi ketika otot tidak memiliki cukup cairan untuk melakukannya. Meregangkan kaki sebelum tidur dan setelah berolahraga juga dapat membantu mencegah hal tersebut terjadi. Baca terus untuk mengetahui beberapa tip sederhana yang dapat membantu Anda menghindari insiden kram kaki.

Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan kram otot. Misalnya, jika Anda menderita penyakit Lou Gehrig atau amyotrophic lateral sclerosis, hal ini dapat menyebabkan otot Anda berkontraksi secara tidak normal. Penyebab umum kram otot lainnya adalah ketegangan berlebihan, dehidrasi, sirosis hati, dan kadar karbon dioksida darah rendah. Meskipun Anda tidak bisa menghindari semua penyebab kram ini, ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk mengurangi risiko terjadinya kram.

Jika kondisi Anda bukan karena aktivitas fisik, hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit atau dehidrasi. Beberapa obat dapat menyebabkan kram otot, dan penggunaan obat-obatan ini secara kronis juga dapat menjadi penyebabnya. Beberapa orang lebih mungkin mengalami kram jenis tetani jika mereka sering menggunakan betisnya. Selain itu, penggunaan obat-obatan ini secara kronis dapat menyebabkan kerusakan otot. Seseorang mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini jika mereka mengonsumsi jenis obat resep tertentu.

Jika Anda mencurigai adanya kram otot, segera hentikan aktivitas dan istirahat. Oleskan panas atau dingin ke area yang terkena. Selain istirahat, penting untuk meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan untuk mencegah insiden di masa depan. Dengan melakukan peregangan secara rutin, Anda dapat meregangkan kelompok otot yang rentan mengalami kram. Misalnya, Anda sebaiknya melakukan pemanasan dengan berjalan cepat selama beberapa menit sebelum memulai program olahraga. Pilihan lainnya adalah bersandar ke dinding dengan satu kaki di depan dan menahan posisi tersebut selama 15 hingga 30 detik.

Berdiri terus-menerus meningkatkan risiko kejang. Namun, orang yang selalu berdiri lebih besar kemungkinannya mengalami kram. Mereka mungkin juga menggunakan betisnya di siang hari, sehingga berisiko mengalami kram. Orang-orang ini tidak hanya tidak banyak bergerak, tetapi mereka juga dapat menggunakan betisnya sepanjang hari tanpa menyadarinya. Jika faktor-faktor tersebut ada, Anda dapat melakukan penelitian untuk mencari tahu penyebab kejang otot.

Ada dua penyebab utama kejang otot. Memilih di antara keduanya akan menentukan strategi pengobatan dan pencegahan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Kram juga bisa disebabkan oleh dehidrasi. Tubuh tidak mendapat cukup elektrolit, sehingga otot cenderung tidak rileks. Untuk alasan ini, penting untuk tetap terhidrasi. Jika Anda mengalami dehidrasi, kemungkinan besar Anda akan mengalami kram.

Hal yang sama berlaku untuk pria. Otot-otot kaki bertanggung jawab untuk menggerakkan tubuh Anda. Anda mungkin mengalami kram di pagi hari dan kemudian tertidur di malam hari. Kejang ini menyakitkan dan membangunkan Anda. Lebih buruk lagi jika ini terjadi saat Anda sedang tidur. Ini tandanya otot Anda mengalami dehidrasi. Situs LatIendademimascota.com
memperingatkan bahwa selain dehidrasi, pernapasan berlebihan dan sepatu hak tinggi juga bisa menyebabkan kram.

Kram sering kali disebabkan oleh jenis otot tertentu. Contoh khas trigger point adalah perban yang ketat dan tegang. Ambang aktivasi otot adalah titik terendah otot. Jadi, trigger point adalah sumber kejang. Jika Anda tidak dapat menemukannya, nyeri akibat peregangan merupakan tanda adanya trigger point.

Penting untuk memahami penyebab kram otot. Selain penyebab umum, beberapa orang memiliki kecenderungan genetik terhadap kondisi ini. Meski tidak ada penyebab spesifik dari kejang, ada beberapa faktor yang bisa menimbulkan gejala. Misalnya, beberapa orang mengalami peningkatan risiko kram setelah berolahraga karena kelelahan. Oleh karena itu, penting untuk tetap terhidrasi dan menghindari penggunaan otot secara berlebihan.